Spotify Kini Tawarkan Paket Premium Mini, Harga Lebih Terjangkau
Spotify barusan tawarkan paket premium baru untuk beberapa pemakainya. Melalui paket yang dinamakan Premium Mini, Spotify tawarkan paket premium yang lebih dapat dijangkau untuk pemakai piranti mobile.
Diambil dari situs sah Spotify, Rabu (16/12/2020), Spotify Premium Mini tawarkan paket berbayar dengan waktu harian dan mingguan. Paket ini dibandrol Rp 2.500 untuk satu hari, sedang untuk 1 minggu ongkosnya Rp 9.500.
Pilihan pembayaran yang disiapkan juga sekarang manfaatkan dompet digital dan tidak ada opsi ekstensi automatis. Keseluruhannya, paket baru Spotify ini mempunyai beberapa feature sama Premium biasa, tetapi benar ada beberapa rekonsilasi.
Diantaranya ialah jumlah lagu yang didownload cuman dapat 30 dan dikerjakan di satu piranti saja. Berlainan dari paket Premium biasa yang memungkinkannya pemakai mengambil 10 ribu lagu di satu piranti dan bisa dikerjakan sampai lima piranti.
Disamping itu, kualitas audio maksimumnya 160 kbps, sama dengan paket gratis. Sesaat untuk paket Premium yang umum, pemakai dapat dengarkan lagu dengan kualitas audio sampai 320 kbps.
Sekarang ini, paket Premium Mini bisa dijangkau pemakai oleh semua pemakai Spotify di Indonesia. Untuk kamu yang ketarik bisa pilih Premium Mini waktu pengin lakukan pembelian paket ini nanti.
Di lain sisi, satu bug di Spotify membuat perusahaan harus me-reset sandi punya beberapa pemakainya. Ternyata, bug di mekanisme Spotify membuat tersingkapnya data personal punya beberapa pemakai ke partner usaha perusahaan.
Berdasar pemberitahuan pelanggaran data yang disingkap oleh kantor beskal agung California, Spotify menyebutkan, data personal yang bocor itu dimulai dari alamat e-mail, nama yang diperlihatkan, sandi, tipe kelamin, sampai tanggal lahir.
Beberapa data individu ini bocor dan tersingkap ke partner usaha spesifik Spotify. Sayang, perusahaan tidak menyebutkan, partner usaha yang mana memperoleh data itu.
Mencuplik situs Tech Crunch, Selasa (15/12/2020), Spotify menjelaskan, liabilitas ini ada seputar tanggal 9 April lalu, tetapi tidak diketemukan minimal sampai 12 November 2020.
Seperti info pelanggaran data yang lain, Spotify tidak ungkap liabilitas yang diartikan dan bagaimana data personal di account pemakai dapat terpampang.
"Kami sudah lakukan penyidikan intern dan sudah mengontak seluruh partner usaha kami yang kemungkinan mempunyai akses ke info account pemakai, untuk pastikan jika info apa individu apa saja yang kemungkinan secara tidak disengaja diutarakan ke mereka (partner) sudah dihapus," kata Spotify.
Saat itu, jubir Spotify Adam Grossberg mengonfirmasi jika ada sebagian kecil data pemakai yang terimbas.
Tetapi, Grossberg tidak mengatakan secara detil berapakah jumlah data pemakai yang sempat tersingkap sebab bug.
Spotify sendiri sekarang punyai 320 juta pemakai di dunia. Dari jumlah itu 144 juta salah satunya ialah konsumen setia premium.